Teh hijau (green tea) mengandung banyak manfaat bagi kesehatan. EGCG, senyawa polifenol terbanyak yang terkandung dalam teh hijau memiliki efek sebagai antioksidan. Selain EGCG, teh hijau juga mengadung tanin. Kandungan tanin ini yang membuat rasa teh hijau menjadi sepet. Namun perlu diingat bahwa tanin dapat menghambat penyerapan mineral besi, sehingga perlu diperhatikan bagi wanita hamil dan penderita kekurangan besi dalam mengkonsumsi teh hijau agar tidak terkena anemia.
Sebagai antioksidan kuat, EGCG di dalam teh yang berwarna kuning ketika diseduh mampu mengusir radikal bebas dan mengurangi kerusakan sel. Hal ini dapat digunakan untuk menunda proses penuaan dini. Sebagian orang punya kebiasaan setiap pagi mencuci muka dengan teh yang sudah dienapkan semalaman (teh basi) supaya tampak awet muda. Peresapan air teh ke dalam pori-pori wajah membuat kulit kencang dan bersinar.
Fungsi lain EGCG adalah antiatehrogenic (memperkecil resiko penyumbatan pembuluh darah), anti thrombotic (anti penggumpalan darah), antimikroba, anti karsinogenesis (mencegah pertumbuhan kanker), salah satunya kanker payudara. Sebagai antiatehrogenic, EGCG dapat mencegah penyakit jantung koroner, stroke, dan darah tinggi.
Sebagai antimikroba, teh hijau mampu menghambat petumbuhan bakteri Streptococcus mutans dan Streptococcus sobrinus, Salmonella typhi, dan Escherichia coli. Minum teh dengan teratur juga dapat mencegah karies (karang) pada gigi karena tingkat keasaman mulut akan berkurang sehingga sisa makanan yang terperangkap di antara sela gigi tidak menyebabkan karies.
Dari hasil penelitian Dr. Gail Sonenshein (Fakultas Kedokteran Universitas Bolton, Amerika Serikat), minum teh hijau dapat melindungi wanita dari serangan kanker payudara. Poifenol mampu menetralkan radikal bebas pemicu kanker payudara.